buah tiwadak |
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara. Penyebarannya meliputi wilayah Burma, Semenanjung Melayu, Thailand dan sebagian Kepulauan Nusantara seperti : Sumatera, Sulawesi, Maluku, Papua, Jawa bagian barat dan tidak ketinggalan pula di Kalimantan.
Dalam kamus Indonesia, tiwadak dikenal dengan nama cempedak. Tiwadak adalah nama yang diberikan di daerah Kalimantan Selatan dan sekitarnya. Beberapa nama daerah lain seperti : nangka beurit, nongko cino, bangkong, boroh.
Tinggi bisa mencapai 20 meter, visualisasinya sangat menyerupai nangka, hanya pada ranting-ranting dan pucuk-pucuknya ditumbuhi oleh bulu-bulu kasar berwarna kecokelatan.
Manfaat tiwadak, untuk warga kalimantan khususnya :
- Kayunya untuk bahan bangunan dan perabotan rumah tangga.
- Buahnya yang telah matang bisa langsung dimakan atau digoreng dengan tepung menjadi Tiwadak Goreng (gagodoh tiwadak).
- Buahnya yang masih muda, seperti buah nangka, bisa diolah menjadi sayur dengan berbagai resep seperti : Sayur tiwadak santan rebus, tiwadak panggang siram santan. tiwadak muda goreng ditambah dengan cocolan sambal tersasi.
- Bijinya dimakan dengan cara direbus atau digoreng.
- Kulit buah bagian dalam dijadikan asinan mandai khas Banjar Kalimantan Selatan dengan berbagai cara menyajikannya seperti : mandai goreng, oseng-oseng mandai, orak-arik telor dadar mandai. Semuanya untuk lauk makan nasi.
Jenis-jenis makanan kampung seperti inilah yang seringkali membangkitkan rindu akan kampung halaman bagi perantau yang jauh di negeri orang. Lihat saja, tidak sedikit mandai yang menyeberang laut sampai ke Arab Saudi oleh karena lidah yang rindu kampung halaman.
kulit tiwadak |
Kulit tiwadak diambil dengan cara dikupas kulit luarnya untuk mendapatkan mandai yang kemudian direndam dalam air dan diberi sedikit garam. Disimpan dalam toples yang tertutup. Satu hari kemudian sudah bisa diolah menjadi aneka masakan mandai. Untuk lebih awet, tambahkan lebih banyak garam. Dengan cara ini bisa tahan sampai hitungan bulan.
No comments:
Post a Comment