Tanaman yang termasuk langka ini tumbuh tanpa disengaja. Kemungkinan hanya satu yaitu dari biji yang kami buang di kebun (daerah sekitar tidak ada pohon kalangkala). Jenis ini merupakan salah satu keanekaragaman unik dari daerah Kalimantan Selatan. Yaitu buahnya dapat dijadikan lauk untuk menambah selera makan, tentunya khas Banjar, Kalimantan Selatan. Pohonnya nampak kokoh dengan dahan-dahan kekar yang mengelilingi batang. Tetapi hati-hati, dahan itu tidak menempel kuat dibatang. Sering patah, apalagi pada musim penghujan. Sampai saat ini pohon kalangkala tersebut masih ada di kebun samping rumah kami.
Dengan adanya artikel ini mudah-mudahan nantinya menjadi bukti sejarah/tertulis bahwasanya di daerah Karang Anyar, jalan Karang Sawo, Banjarbaru, pada tahun sekian pernah tumbuh pohon kalangkala. Mengingat pertumbuhan pembangunan perumahan yang melesat pada tahun-tahun terakhir, mungkin saja beberapa tahun kedepan tanaman itu sudah punah. Dimana lahan yang ada sudah berubah menjadi komplek perumahan, ruko ataupun pertokoan, seperti daerah disekitarnya.
Sifat Botanis
Kalangkala (Litsea angulata) merupakan salah satu spesies dari Genus Litsea yang termasuk ke dalam family Lauraceae. Kalangkala dapat hidup di daerah tropis dan subtropis hingga ketinggian 300 m. Tumbuhan ini tersebar di Peninsular Malaysia (Sarawak dan Sabah), Sumatra, Jawa, Kalimantan Selatan , Kalimantan Timur, Moluccas, dan New Guinea (Slik , 2006 dalam Dalena, 2010).
Di dalam klasifikasi tumbuhan, Kalangkala tergolong ke dalam super divisi Spermatophyta (Tumbuhan biji), sub divisi Mangnoliophyta (Tumbuhan berbunga), kelas Mangnoliopsida (Tumbuhan berkeping dua / dikotil) dan sub kelas Mangnoliidae. Tanaman ini tergolong kedalam tanaman keras/tahunan (paranual), berupa pohon (arbor), tinggi 10 – 20 m. Percabangan jarang tidak terlalu rapat. Daun tunggal, besar, bentuk memanjang. Buah berbentuk bulat, kulit buah lunak, separoh buah ditutup oleh kelopak buah yang keras berwarna hijau. Kulit buah muda hijau, berangsur-angsur merah kalau matang. Daging buah lunak, berwarna putih. Biji berbentuk bundar, keras berwarna coklat.
Cara mengolah buah kalangkala sangat sederhana. Kalangkala dicuci hingga bersih. Kemudian cukup direndam dengan air hangat (± 60 derajat celcius) serta ditaburi garam secukupnya. Direndam minimal selama satu jam sebelum dihidangkan tatapi semakin lama proses perendaman rasa dari buah kalangkala semakin nikmat, permentasi buah kalangkala ini dipercaya oleh orang Banjar dapat meningkatkan nafsu makan. Warna daging yang tadinya hijau akan berubah merah muda saat matang. Dengan demikian kalangkala sudah siap disantap.
No comments:
Post a Comment