Liburan
di Sarang Tiung (1)
Kotabaru, Kalimantan Selantan
28 Juni 2010 pukul 19:41
Liburan di Sarang Tiung. Hari Jumat tanggal 25 Juni 2010, pagi pagi sekali kami sudah bersiap untuk berangkat. Istri sudah mempersiapkan bekal dari tadi malam. Rencananya jam 6 pagi berangkat. Ternyata, paginya masih banyak lagi yang harus ditambahkan. Yah... akhirnya berangkatnya jam 7 deh. Belum lagi menjemput Yaya, Sopi, dan mamanya. Juga Dede dengan mamanya.
Akhirnya kami meninggalkan Kota Banjarbaru pada saat jam menunjuk pukul 08.00 wita dengan mobil "Kijang- super" keluaran tahun 1991. Kilomater-an pun direset "nol" pada posisi bundaran simpang empat.
Hujan pada hari itu turun hampir sepanjang hari, walaupun tidak terus menerus. Mobil kujalankan santai saja, paling cepat 70 km perjam, dengan perhitungan sore sudah sampai di pantai sarang tiung, Kotabaru, Kalimantan Selatan.
Yes...! Perkiraanku tepat. Jam 15.00 (kurang lebih), sampailah di Pelabuhan Feri Batulicin. Berarti kami sudah menempuh tujuh jam perjalanan. Dengan catatan: plus istirahat dua jam, termasuk sholat jumat di Sungai Danau. Makan siang...dari sangu, nasi plus (nasi + rabuk iwak karing telang masak asam).
Ternyataaa...
Menunggu di pelabuhannya lama adul (lebih lama dari lama amat). Masa...Hampir waktu isya baru kami dapat giliran diseberangkan! Diluar perkiraan...Belum lagi sisa perjalan 40 km ke kota (kota baru) tambah
14 km ke Pantai Gedambaan Sarang Tiung...wouw...daaan jalurnya seperti roll coster dalam kegelapan.
Akhirnya kami terpaksa menginap dulu di kota, maklum tidak ada penunjuk jalan dan takut "ada apa-apa" di jalan yang belum kami pernah lewati. Penginapannya apa ya...lupa namanya. Lumayan besar...tapi agak tua dan seperti kurang ter-urus. Nampaknya menyisakan kejayaan masa lalu...terlihat dari romantisme foto dinding saat sang pemilik menerima penghargaan dari pemerintah daerah sebagai wanita pengusaha sukses yang mendukung pengembangan Kota Baru.
1 Juli 2010 pukul 18:05
Kota Baru...pagi-pagi sudah diguyur
hujan. Padahal mau menikmati segarnya pagi di tepi pantai sambil mencari nasi
kuning untuk sarapan.
Untung penginapannya besar. Dibelakang ada serambi yang sangat luas, ruangan terbuka dengan lantai ulin
diatas laut. Hujan tinggal sedikit gerimis, mancing dulu aahh...kali-kali dapat anak ikan hiu...he...he...he...
Jam 08.00 kami putuskan untuk jalan, cari sarapan sambil melihat-lihat suasana kota. Hujan turun lagi...deras lagi. Memang katanya cuaca ekstrim lagi melanda Kalimantan bagian selatan. Hujan tidak lagi bisa diprediksi. Sekarang panas...tapi sekejap kemudian awan mulai menggumpal, lalu turun hujan. Atau sebaliknya, hujan berhenti, kemudian panas...lalu hujan lagi. weh...weh...weh...
Balik kepenginapan, hujan mulai reda, kami pun beriap-siap menyambung perjalanan menuju pantai sarang tiung.
Setelah melewati jalan (beberapa titik jalan terendam banjir)yang berkelok-kelok dan naik turun gunung (kotabaru gunungnya bamega), akhirnya sampai juga ditujuan. Wow sebuah perjalanan yang panjang.
Untung penginapannya besar. Dibelakang ada serambi yang sangat luas, ruangan terbuka dengan lantai ulin
diatas laut. Hujan tinggal sedikit gerimis, mancing dulu aahh...kali-kali dapat anak ikan hiu...he...he...he...
Jam 08.00 kami putuskan untuk jalan, cari sarapan sambil melihat-lihat suasana kota. Hujan turun lagi...deras lagi. Memang katanya cuaca ekstrim lagi melanda Kalimantan bagian selatan. Hujan tidak lagi bisa diprediksi. Sekarang panas...tapi sekejap kemudian awan mulai menggumpal, lalu turun hujan. Atau sebaliknya, hujan berhenti, kemudian panas...lalu hujan lagi. weh...weh...weh...
Balik kepenginapan, hujan mulai reda, kami pun beriap-siap menyambung perjalanan menuju pantai sarang tiung.
Setelah melewati jalan (beberapa titik jalan terendam banjir)yang berkelok-kelok dan naik turun gunung (kotabaru gunungnya bamega), akhirnya sampai juga ditujuan. Wow sebuah perjalanan yang panjang.
Liburan
di Sarang Tiung 3
22 Juli 2010 pukul 18:32
Kolam Renang Pantai |
Pulaunya kecil dengan topografi yang bergunung-gunung. Barangkali hanya ada sedikit tanah yang datar. Bahkan rumah-rumah ada yang di lereng-lereng gunung. Itulah barangkali kenapa jalan raya ada di sepanjang jalur pantai, karena untuk menghindari curamnya gunung dan lembah yang ada di Pulau Laut.
Katanya....
Pulau Laut akan di eksploitasi. Rupanya oleh "penglihatan manusia" ada harta karun yang tersembunyi di balik gunung-gunung itu.....emas hitam yang menggiurkan, yang akan membuat orangkaya raya.
Tapi tahukah kita ada apa selain itu di balik gunung bamega? Pulau yang unik....kecil dan sewaktu-waktu mungkin bisa "karam" di lautan yang luas.
Keseimbangan alam tentu ada di balik gunung-gunung itu. Untuk kelanggengan-hidup orang-orang yang ada di atasnya. Apa jadinya bila Pulau Laut terkoyak...gersang...dan airpun tak ada...
Kaya raya .....hanya sesaat saja, setelah itu punah...!
No comments:
Post a Comment